Gempa Mentawai

Gempa Mentawai, Sedikitnya 23 tewas dan ratusan hilang setelah gempa berkekuatan 7,7 pada Skala Richter mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat, Senin larut malam.

Gempa Mentawai - Gelombang pasang menerjang ratusan rumah di sedikitnya dua desa pesisir di Pulau Pagai dan Silabu. Kedua pulau tersebut bagian dari gugusan Kepulauan Mentawai yang terpencil dan berpenduduk jarang.

Sebanyak 23 mayat telah ditemukan dan sedikitnya 167 orang hilang, kata Ade Edward dari Kepala Bidang Siaga dan Penanggulangan Bencana Sumatra Barat.

Sedikitnya tujuh orang meninggal dunia hilang akibat gelombang pasang pasca gempa di Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, lapor kantor berita Antara.

Tujuh orang tersebut tewas akibat tersapu gelombang itu adalah warga Desa Muntai yang ketika gelombang datang mereka tengah memancing di pinggir Pantai Pagai Selatan, kata Kepala Penanggulangan Bencana Wilayah Pagai Selatan Joskamatir, Selasa siang (26/10) kepada kantor berita Antara.

Gempa berkekuatan 7,7 pada skala Richter berpusat sekitar 20 km di bawah permukaan laut.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa bawah tanah itu terjadi pada pukul 0942 waktu setempat dengan episentrum 240km barat Bengkulu, atau 280 km selatan Padang.

Puluhan orang juga dilaporkan hilang di Desa Muntai, Pagai Selatan setelah gelombang pasang menerjang pasca guncangan gempa.


Sedikitnya 160 warga, kebanyakan wanita dan anak-anak, dinyatakan hilang dari desa Betu Monga, kata para pejabat.

Sementara itu, dua mayat korban ditemukan di Pulau Sipora, kata seorang pejabat pemerintah seperti dikutip AFP.

Tim penolong juga tengah mencari sebuah kapal kecil yang membawa sekelompok warga Australia. Orang-orang tersebut dinyatakan hilang setelah gempa terjadi.

Tenaga penolong dari pemerintah daerah dan juga tim PMI telah bergerak ke kawasan yang terkena dampak gempa dan gelombang pasang.

Jumlah korban jiwa diperkirakan masih akan terus bertambah.
Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment