Prediksi Perancis vs Afrika Selatan
by Unknown
Prediksi Perancis vs Afrika Selatan TUAN rumah Afrika Selatan (Afsel) dan runner up edisi 2006, Prancis, membutuhkan keajaiban untuk lolos ke 16 Besar. Sebab, kemenangan saja tidak menjamin mereka lolos, berapapun skornya. Sebaliknya, kedua tim itu sangat potensial tersingkir dari turnamen jika laga lain di Grup A antara Meksiko melawan Uruguay berakhir imbang. Situasi macam itulah yang dihadapi ketika kedua negara tersebut bertemu di matchday pemungkas Grup A, nanti malam (siaran langsung RCTI, pukul 21.00 WIB).
Perancis vs Afrika Selatan Itu terjadi lantaran Prancis dan Afsel sama-sama baru mengemas satu poin. Sedangkan Uruguay dan Meksiko yang bentrok di saat yang sama, sudah mengumpulkan empat poin. Satu-satunya cara lolos ke 16 Besar adalah memenangkan pertandingan, lalu berdoa agar laga Uruguay versus Meksiko tidak berakhir dengan hasil seri.
"Menjadi kompetitor berarti kami harus berjuang hingga akhir, meskipun kesempatannya sangat kecil," papar Raymond Domenech, pelatih Prancis, seperti dilansir Reuters.
"Harapan kami untuk lolos masih terjaga, dan memang harus kami jaga selama mungkin," tambahnya. "Ini soal kebanggaan, soal kehormatan Prancis. Merebut Piala Dunia adalah mimpi yang harus dikejar, meskipun kondisi tim sedang diselimuti mendung seperti sekarang," papar pelatih yang kontraknya habis usai PD tersebut.
Sebenarnya, mendung yang disebut oleh Domenech bukan saja terkait masalah teknis. Lebih dari itu, timnya memang sedang dirundung masalah internal. Sabtu lalu (19/6) dia terpaksa memulangkan striker Nicolas Anelka yang memakinya saat latihan. Bukannya selesai, masalah malah semakin ruwet dengan adanya aksi mogok latihan yang dilakukan para pemain.
Problem internal itu jelas memecah konsentrasi penggawa Les Bleus - sebutan Prancis - jelang duel hidup-mati di Free State Stadium nanti malam. Terlebih, insiden tersebut membuat kondisi mental Patrice Evra dkk kacau. Mereka juga dilanda ketakutan akan terulangnya memori buruk edisi 2002. Saat itu, Prancis yang berstatus juara bertahan harus kandas di babak pertama.
"Saya seharusnya berada di kamar, bersantai. Rileks untuk menghadapi game. Tapi situasinya tidak memungkinkan kami semua untuk melakukan itu. Saya sangat sedih," papar Evra kepada Associated Press. "Kami adalah pemain-pemain top, dan tidak bisa lolos ke babak kedua turnamen besar. Sungguh tak bisa diterima," tambah bek Manchester United itu.
Di sisi lain, Afsel juga dicekam kekhawatiran besar. Jika tidak bisa mengalahkan Prancis, pasukan Carlos Alberto Parreira bakal jadi tuan rumah pertama yang gagal lolos dari fase grup. Ketakutan itu menjadi motivasi tersendiri buat Steven Pienaar dkk. "Itu bakal jadi bencana buat kami. Tuan rumah, tapi tak bisa melaju ke babak kedua. Kami tidak ingin itu terjadi," ungkap Pienaar kepada AFP.
Kebalikan dengan Prancis yang amburadul, kondisi penggawa Bafana Bafana - sebutan Afsel - saat ini sangat bagus. Mereka fokus dan penuh motivasi. Krisis yang menghantam sang calon lawan tidak membuat mereka terlena.
"Suasana tim Prancis yang tidak harmonis mungkin akan membuat mereka rapuh. Itu bisa kami manfaatkan," ungkap fullback Tsepo Masilela. "Tapi pastinya mereka juga memburu kemenangan, seperti halnya kami. Karena itu, kami tidak peduli pada kondisi internal mereka. Kami hanya perlu fokus pada permainan kami sendiri, dan berusaha membawa kemenangan buat rakyat Afsel, buat fans kami," paparnya.
Meski kehilangan Anelka, tidak akan ada banyak perubahan dalam skuad Les Bleus. Domenech bisa menurunkan skema 4-4-2 dengan Sidney Govou dan Thierry Henry di depan. Dia juga masih bisa memainkan formasi ofensif 4-3-3 atau 4-2-3-1 dengan memasang Andre-Pierre Gignac di posisi yang ditinggalkan Anelka.
Sementara itu, Parreira masih dipusingkan oleh kartu merah kiper utama Itumeleng Khune ketika mereka dibabat Uruguay 0-3 pekan lalu (16/6). Tak ada pilihan lain, kiper Moeneeb Josephs bakal kembali jadi andalan di bawah mistar. Selain kiper, Parreira menyatakan bakal membuat empat perubahan lain.
"Saya harus menurunkan pemain terbaik untuk bisa lolos. Selain yang sudah kena kartu merah dan kuning, ada empat perubahan lagi," tegas Parreira kepada Football 365. "Tim sudah sangat siap. Kami menjalani dua sesi latihan hari ini (kemarin, Red), dan kondisi mereka oke semua. Besok (siang ini) saya umumkan perubahannya," imbuh pelatih asal Brazil itu. (na)
Data Pertandingan
Stadion: Free State, Bloemfontein
Kapasitas: 44 ribu penonton
Wasit: Oscar Ruiz (Kolombia)
Perkiraan Pemain
Prancis (4-4-2): 1-Lloris (g); 2-Sagna, 5-Gallas, 3-Abidal, 13-Evra; 8-Gourcuff, 19-Diaby, 7-Ribery, 15-Malouda; 10-Govou, 12-Henry
Pelatih: Raymond Domenech
Afrika Selatan (4-3-1-2): Joseph (g); 2-Gaxa, 4-Mokoena, 20-Khumalo, 3-Masilela; 11-Modise, 6-Sibaya, 8-Tshabalala; 17-Parker; 9-Mphela, 10-Pienaar
Pelatih: Carlos Alberto Parreira
Head to Head
07/10/00 Afsel v Prancis 0-0
12/06/98 Prancis v Afsel 3-0
11/10/97 Prancis v Afsel 2-1
Di atas kertas
Kedua negara pernah bertemu tiga kali, dan Prancis selalu memenangi laga di kandang. Sekalinya main di Johannesburg, Afsel sukses menahan imbang mereka. Afsel bisa kembali memanfaatkan faktor tuan rumah untuk meraih dukungan penonton.
Bursa Asian Handicap
0 : 1/4
Perancis vs Afrika Selatan Itu terjadi lantaran Prancis dan Afsel sama-sama baru mengemas satu poin. Sedangkan Uruguay dan Meksiko yang bentrok di saat yang sama, sudah mengumpulkan empat poin. Satu-satunya cara lolos ke 16 Besar adalah memenangkan pertandingan, lalu berdoa agar laga Uruguay versus Meksiko tidak berakhir dengan hasil seri.
"Menjadi kompetitor berarti kami harus berjuang hingga akhir, meskipun kesempatannya sangat kecil," papar Raymond Domenech, pelatih Prancis, seperti dilansir Reuters.
"Harapan kami untuk lolos masih terjaga, dan memang harus kami jaga selama mungkin," tambahnya. "Ini soal kebanggaan, soal kehormatan Prancis. Merebut Piala Dunia adalah mimpi yang harus dikejar, meskipun kondisi tim sedang diselimuti mendung seperti sekarang," papar pelatih yang kontraknya habis usai PD tersebut.
Sebenarnya, mendung yang disebut oleh Domenech bukan saja terkait masalah teknis. Lebih dari itu, timnya memang sedang dirundung masalah internal. Sabtu lalu (19/6) dia terpaksa memulangkan striker Nicolas Anelka yang memakinya saat latihan. Bukannya selesai, masalah malah semakin ruwet dengan adanya aksi mogok latihan yang dilakukan para pemain.
Problem internal itu jelas memecah konsentrasi penggawa Les Bleus - sebutan Prancis - jelang duel hidup-mati di Free State Stadium nanti malam. Terlebih, insiden tersebut membuat kondisi mental Patrice Evra dkk kacau. Mereka juga dilanda ketakutan akan terulangnya memori buruk edisi 2002. Saat itu, Prancis yang berstatus juara bertahan harus kandas di babak pertama.
"Saya seharusnya berada di kamar, bersantai. Rileks untuk menghadapi game. Tapi situasinya tidak memungkinkan kami semua untuk melakukan itu. Saya sangat sedih," papar Evra kepada Associated Press. "Kami adalah pemain-pemain top, dan tidak bisa lolos ke babak kedua turnamen besar. Sungguh tak bisa diterima," tambah bek Manchester United itu.
Di sisi lain, Afsel juga dicekam kekhawatiran besar. Jika tidak bisa mengalahkan Prancis, pasukan Carlos Alberto Parreira bakal jadi tuan rumah pertama yang gagal lolos dari fase grup. Ketakutan itu menjadi motivasi tersendiri buat Steven Pienaar dkk. "Itu bakal jadi bencana buat kami. Tuan rumah, tapi tak bisa melaju ke babak kedua. Kami tidak ingin itu terjadi," ungkap Pienaar kepada AFP.
Kebalikan dengan Prancis yang amburadul, kondisi penggawa Bafana Bafana - sebutan Afsel - saat ini sangat bagus. Mereka fokus dan penuh motivasi. Krisis yang menghantam sang calon lawan tidak membuat mereka terlena.
"Suasana tim Prancis yang tidak harmonis mungkin akan membuat mereka rapuh. Itu bisa kami manfaatkan," ungkap fullback Tsepo Masilela. "Tapi pastinya mereka juga memburu kemenangan, seperti halnya kami. Karena itu, kami tidak peduli pada kondisi internal mereka. Kami hanya perlu fokus pada permainan kami sendiri, dan berusaha membawa kemenangan buat rakyat Afsel, buat fans kami," paparnya.
Meski kehilangan Anelka, tidak akan ada banyak perubahan dalam skuad Les Bleus. Domenech bisa menurunkan skema 4-4-2 dengan Sidney Govou dan Thierry Henry di depan. Dia juga masih bisa memainkan formasi ofensif 4-3-3 atau 4-2-3-1 dengan memasang Andre-Pierre Gignac di posisi yang ditinggalkan Anelka.
Sementara itu, Parreira masih dipusingkan oleh kartu merah kiper utama Itumeleng Khune ketika mereka dibabat Uruguay 0-3 pekan lalu (16/6). Tak ada pilihan lain, kiper Moeneeb Josephs bakal kembali jadi andalan di bawah mistar. Selain kiper, Parreira menyatakan bakal membuat empat perubahan lain.
"Saya harus menurunkan pemain terbaik untuk bisa lolos. Selain yang sudah kena kartu merah dan kuning, ada empat perubahan lagi," tegas Parreira kepada Football 365. "Tim sudah sangat siap. Kami menjalani dua sesi latihan hari ini (kemarin, Red), dan kondisi mereka oke semua. Besok (siang ini) saya umumkan perubahannya," imbuh pelatih asal Brazil itu. (na)
Data Pertandingan
Stadion: Free State, Bloemfontein
Kapasitas: 44 ribu penonton
Wasit: Oscar Ruiz (Kolombia)
Perkiraan Pemain
Prancis (4-4-2): 1-Lloris (g); 2-Sagna, 5-Gallas, 3-Abidal, 13-Evra; 8-Gourcuff, 19-Diaby, 7-Ribery, 15-Malouda; 10-Govou, 12-Henry
Pelatih: Raymond Domenech
Afrika Selatan (4-3-1-2): Joseph (g); 2-Gaxa, 4-Mokoena, 20-Khumalo, 3-Masilela; 11-Modise, 6-Sibaya, 8-Tshabalala; 17-Parker; 9-Mphela, 10-Pienaar
Pelatih: Carlos Alberto Parreira
Head to Head
07/10/00 Afsel v Prancis 0-0
12/06/98 Prancis v Afsel 3-0
11/10/97 Prancis v Afsel 2-1
Di atas kertas
Kedua negara pernah bertemu tiga kali, dan Prancis selalu memenangi laga di kandang. Sekalinya main di Johannesburg, Afsel sukses menahan imbang mereka. Afsel bisa kembali memanfaatkan faktor tuan rumah untuk meraih dukungan penonton.
Bursa Asian Handicap
0 : 1/4
Post a Comment