Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 - Medan Sumatera Utara

Medan - Belum kering tinta :) haiyah kayak nulis di kertas aza, tentang Kampanye Damai Pemilu Indonesia, Dunia politik kita sudah tercoreng dengan aksi anarkis para pendemo sehingga mengakibatkan meninggalkan Ketua Dewan Sumatera Utara.

Ini bisa dijadikan acuan bagi kita bahwa memang rakyat Indonesia sudah pada posisi titik nadir stress yang berkepanjangan, buat rekan-rekan blogger semua saat Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 betul-betul diimplementasikan secara real di Lapangan. Jangan sampai aksi-aksi demo anarkis kembali merenggut korban, baik itu korban pendemo atau pihak yang didemo.

Kita sama-sama berharap Kampanye Pemilu Indonesia dapat berjalan dengan aman dan damai, Jangan sampai kejadian meninggalnya Ketua Dewan DPRD terulang kembali. Karena selain mencoreng dunia perpolitikan Indonesia, juga akan menyebabkan dendam yang berkepanjangan.

Kericuhan aksi demonstrasi yang menyebabkan Ketua DPRD Sumut Azis Angkat meninggal dunia, kini diselidiki Kepolisian Kota Besar (Poltabes) Medan. Enam orang pendemo kini dalam pemeriksaan polisi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Poltabes Medan Kompol Gidion Arif Setyawan menyatakan, keenam pendemo masih dalam proses pemeriksaan, hanya saja dia tidak bersedia menyebutkan nama-nama mereka yang diperiksa tersebut.

"Benar ada enam yang diperiksa, cuma itu yang bisa disampaikan sekarang ini," kata Gideon kepada wartawan di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi, Jl. HM Yamin, Medan.

Gideon menyatakan, pemeriksaan itu seputar keikutsertaan mereka dalam aksi demonstrasi yang berlangsung hari ini di Gedung DPRD Sumut, Jl. Imam Bonjol, Medan. Mereka ditanyai apakah terlibat dalam pemukulan terhadap Azis Angkat atau tidak karena pemeriksaan sedang berlangsung, hasilnya belum diketahui. Setelah pemeriksaan baru akan ditentukan status mereka yang sedang diperiksa itu, tersangka atau bukan.

"Tunggu hasil pemeriksaanlah," kata Gideon yang berada di RSU Piringadi untuk menunggu hasil otopsi dokter kehakiman tentang penyebab kematian Abdul Azis Angkat.

Seperti diketahui, Aziz meninggal setelah dikeroyok massa yang menuntut pembentukan Provinsi Tapanuli. Aziz memang berhasil diselamatkan oleh sejumlah staf dan koleganya. Namun demikian, sejumlah pukulan tetap mendarat di wajah dan tubuh pria malang itu. Sampai akhirnya pria tersebut meninggal karena terkena serangan jantung.

Sebelumnya, massa yang terdiri dari seribuan orang melakukan perusakan ruang sidang rapat paripurna DPRD Sumut. Mereka mengamuk membabibuta dan melemparkan benda-benda yang ada di ruangan tersebut sembarangan. Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009


(rul/djo)
Bookmark and Share

1 komentar:

    ANARKISME DEMOKRASI TAPANULI

    Betapa sombongnya kamu… Betapa angkuhnya kamu… meniti titian demokrasi berlumurkan anarkisme dan kemurkaan.

    Tapanuli, 3 februari 2009. Ribuan demonstran merangsik masuk gedung dewan. Merusak, anarkisme. Ketua DPRD, Abdul Aziz Angkat tewas dalam kejadian tersebut.

    Mendengar berita itu, aku langsung terkulai lemas. Seolah tak percaya. Semua bayangan indah demokrasi, telah lenyap dari alam fikiranku. Anarkisme kaum bar-bar bersembunyi di balik kata-kata kebebasan berpendapat.

    Batinku merintih perih, penuh luka, karena kepentingan sekelompok golongan, mengakibatkan luka hati yang dalam, dalam sekali dan sukar di pulihkan. Awan hitam sedang menyelubungi jalan demokasiku.

    Tapanuli, 6 februari 2009.

    Tiga hari setelah nya, dengan berkeras faham, kucoba kembali menata setiap kepingan yang tersisa, puing-puing sisa kekerasan masih melekat disana. Satu demi satu ku bersihkan. Dengan tujuan manjadi jalan kedepan bagi kebebasan demokrasi negeriku.

    sumber:http://asyiknyaduniakita.blogspot.com/

     

Post a Comment