Israel Pelajari Proposal Damai dari Mesir-Prancis

Jalur Gaza - TEL AVIV - Presiden Israel Shimon Peres mengatakan pihaknya akan mempelajari proposal damai yang diajukan Mesir dan Prancis untuk menghentikan serangan di Gaza.

Peres juga mengungkapkan tak menginginkan perang berlangsung lama. Namun dia mengingatkan agar gencatan senjata itu dilaksanakan dengan sebenar-benarnya. "Kertas saja tak cukup untuk mengubah situasi," ungkapnya.

Dalam wawancara dengan stasiun televisi Inggris Sky News dan dikutip AFP, Rabu (7/1/2009), Peres menadaskan bahwa pihaknya tak ingin perang yang berkepanjangan. "Israel akan mempelajari rencana gencatan senjata yang ditawarkan Mesir dan Prancis," katanya.

"Kami akan mempelajarinya dengan detail. Ini akan tergantung dari bagaimana gencatan senjata ini dikelola," ungkap Peres.

Presiden Mesir Hosni Mubarak kemarin menyampaikan undangan kepada Israel untuk mengadakan pertemuan darurat di perbatasan Mesir-Israel.

Mubarak berharap pertemuan tersebut akan menghasilkan kesepakatan dan jaminan bahwa eskalasi konflik tidak akan terulang lagi. Ini termasuk pengamanan di wilayah perbatasan serta membuka blokade perbatasan.

Peres juga menegaskan bahwa kesepakatan gencatan senjata harus termasuk menjamin bahwa Gaza tidak menjadi "satelit Iran", di mana persenjataan dari negara Mulah itu, bisa dengan mudah masuk ke Gaza.

"Kami tertarik untuk mengakhiri perang ini. Namun mengakhiri bukan hanya untuk saat ini, tapi juga mengakhiri teror," tutur Peres.

Sebelumnya Presiden Syria Bashar Al Asaad mengatakan bahwa Hamas juga ingin melakukan perdamaian. Namun Hamas memberikan syarat, Israel harus menghentikan operasi militer dan kelaur dari Gaza.
(ton)

Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment