Siap Menang dan Siap Kalah di Kontes

Dalam setiap kontes atau pertandingan jika anda siap menang jangan takut kalah, seperti di kontes SEO Stop Dreaming Start Action ataupun kontes dan pertandingan lainnya, bertempur sampai titik Darah SEO penghabisan lebih terhormat walaupun anda kalah akan tetapi pembelajaran dan pengalaman akan jauh lebih berharga.

Bertempur bukan hanya untuk menang, karena di Kontes SEO yang menang tidak jadi arang yang kalahpun tak jadi abu, akan tetapi kedua belah pihak akan mendapatkan sesuatu yang berharga.

Jika sudah diniatkan bertempur tidak usah mundur saat menghadapi kesulitan, kendala atau hambatan. Karena alasan itu ada 1001 kalau cuma mencari 5 sampai sepuluh alasan bukan hal sulit. Jadi blog ini memplokamirkan terus bertarung di Kontes SEO Rusli Zainal Sang Visioner dan Kontes SEO Stop Dreaming Start Action. Siap Jujur untuk TIDAK MUNDUR karena kami SIAP MENANG dan SIAP KALAH bahkan siap JUJUR untuk Terbujur sampai Hancur.
Rakyat Indonesia telah melaksanakan Pemilihan Presiden secara langsung yang kedua kalinya. Pilpres secara langsung pertama tahun 2004, dimenangkan oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres langsung kedua saat ini (2009) untuk sementara berdasar hasil quick count SBY unggul dari kandidat lainnya. Hasil pilpres belum juga final, tim capres saingan SBY terus menerus mempermasalahkan pelaksanaan Pilpres 2009.
Sebelum pelaksanaan pencotrengan pada 8 Juli 2009, tim capres saingan SBY mempersoalkan Daftar Pemilih Tetap yang dinilai tidak beres karena banyak pemilih yang telah memenuhi syarat pemilih tidak terdaftar. Kemudian persoalan tersebut dipersoalkan ke Mahkamah Konstitusi untuk diperbolehkan pemilih tak terdaftar mengkuti pencotrengan dengan Kartau Tanda Penduduk (KTP) atau paspor. Tuntutan ini kemudian disetujui MK.

Sudah selesai persoalan ini, ternyata belum, setelah pelaksanaan pencontrengan tetap ada yang dipermasalahkan. Dari permasalahan KPU bekerjasama dengan lembaga asing yaitu IFES untuk perhitungan cepta pilpres. Hingga masalah capres SBY yang saat ini masih berstatus Presiden melaksanakan telekonferensi dengan kepala daerah, pada 7 Juli 2009 yang dinilai kampanye terselubung.

Kita sayangkan tindakan pihak-pihak yang terus menerus mempermasalahkan pelaksanaan pilpres. Terimalah hakikat kekalahan, karena setiap pertarungan pasti ada yang menang dan kalah. Negara adidaya Amerika Serikat saja melalui duta besarnya di Indonesia mengucapkan selamat kepada kepada kandidat yang untuk sementara unggul dan menyampaikan selamat kepada pemerintah serta rakyat Indonesia atas terselenggaranya pemilu presiden secara tertib dan damai. Jika pihak lain melihat pelaksanaan Pilpres berjalan demokratis mengapa kita tidak menilai sama.

Jangan sampai kita dinilai rakyat sebagi pihak yang siap menang tetapi tak siap kalah. Jangan terlalu ambius untuk meraih kekuasaan, karena kekuasan saat ini tidak dapat diperoleh karena para anggota legislatif yang menentukan seperti di masa orde baru. Saat ini rakyatlah yang akan menentukan siapa yang berhak meraih dan menampuk kekuasan sesuai dengan pilihannya.

Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment