Kampanye Kontestan Pemilu 2009 Kurang disukai

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 -Ternyata Kampanye arak-arakan kurang disukai dan diminati oleh publik di Indonesia di pemilu Indonesia 2009, mungkin karena kampanye terbuka arak-arakan dan keliling jalan banyak menimbulkan efek yang negatif, dari masalah memacetkan jalan sampai dengan ketakutan terjadinya bentrokan jika kebetulan ada lebih dari satu partai politik yang melakukan kampanye pemilu indonesia 2009 arak-arakan pada hari yang sama.

Sebuah survei yang dilakukan Pusat Kajian Politik (Puskapol) Fisip Universitas Indonesia medio Maret 2009 menemukan ada pergeseran dalam sikap masyarakat terhadap kampanye pemilihan umum 2009. Survei itu menemukan bahwa arak-arakan kampanye tidak disukai. Sri Budi Eko Wardani yang membinai survei terhadap 2.077 responden dari seluruh Indonesia tersebut mengatakan 58 persen responnden menjawab bahwa metode kampanye dengan cara arak-arakan tidak lagi menarik.

Survei tersebut setidaknya telah membuktikan hal baru, bahwa mayoritas masyarakat Indonesia adalah pemilih cerdas. Mereka tidak lagi tertarik pada model kampanye hura-hura di jalanan, dengan konvoi kendaraan keliling kota yang menghabiskan banyak enerigi, rawan terjadi kecelakaan, rentan terhadap aksi anarkis dan seterusnya.
Mestinya survei ini dapat menginspirasi para kontestan Pemilu 2009 yang saat ini tengah sibuk “menjual” parpol mereka. Dengan demikian mereka bisa merancang dan menjadwalkan pelaksanaan kampanye seefektif mungkin. Jangan sampai, banyak biaya terbuang untuk membiayai kampanye yang ternyata kurang diminati publik.

Mudah-mudahan hasil survei ini belum terlambat untuk dipublikasi. Masih ada sisa waktu bagi kontestan Pemilu membenahi dan mengatur ulang jadwal dan model kampanye yang tepat sasar. Atau setidaknya dapat menjadi masukan untuk pelaksanaan kampanye pada Pemilu berikutnya. -
Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009

Bookmark and Share

3 komentar:

    setuju, g jg ga suka yg rame2 di jalan, cm buat macet jalanan aja. :D

     

    memang arak2an itu cuma bikin macet, bikin panas telinga. Pokoknya bikin nggak nyaman deh...

     

    apalagi pakai goyangan-goyangan erortis. doh mengenaskan. inikah potret negara kita. bakal malas kampanye kalao tak ada goyangan2 bahenol,ikS

     

Post a Comment