Politik Uang dan Serangan Fajar

Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009 - Masih ingat dengan film Serangan Fajar saat kita kecil dulu, kalau tidak salah salah satu aktor ciliknya dinamakan Temon, tapi bukan Temonnya Mama Abdel. Sekarang mungkin anak-anak sudah lama tidak melihat aksi heroik para pahlawan di Film Serangan Fajar karena film-film yang membangkitkan rasa nasionalisme digerus film-film bertema cinta, yang jauh lebih laku. Tapi dalam postingan ini bukan mau membahas Film serangan Fajar akan tetapi menjelang Pemilu Indonesia 2009, mungkin akan kembali terdengar kata "Politik Uang" dan tidak bisa dilepas dari kata "Serangan Fajar.
Gerakan Pemantau Pemilu Kota (GP2K) Solo mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai gerakan politik uang yang biasanya menyerang pada masa tenang menjelang pelaksanaan pemilihan umum. Menurut Koordinator GP2K Basuki, kunci untuk menghindari politik uang adalah sikap warga untuk berani menolak pemberian uang dari partai politik atau calon legislatif tertentu dengan maksud memengaruhi pilihan penerima uang. Pihaknya berharap warga berani melaporkannya kepada KPU atau panwas.

Di sela-sela unjuk rasa yang digelar di Bundaran Gladag, Solo, Senin (6/4) Koordinator GP2K Basuki menjelaskan bahwa pihaknya juga akan menerjunkan 250 pemantau pada hari H pemungutan suara untuk memantau kemungkinan terjadinya kecurangan. Hasilnya akan kami laporkan ke KPU Kota Solo. Selain itu, pihaknya juga akan memantau kemungkinan adanya kekeliruan dalam daftar pemilih tetap (DPT). Sejauh ini, GP2K menemukan adanya warga dari luar kota yang kesulitan mendapat formulir A5 agar bisa ikut memberi hak suaranya di Solo. Kebanyakan adalah mahasiswa.

Sementara itu, warga Baki, Sukoharjo, Supri, mengungkapkan, pada pemilihan lalu pihaknya pernah menerima uang dalam serangan fajar dari beberapa partai. Ia memperkirakan hal serupa akan terjadi lagi pada pemilihan 9 April mendatang. Serangan fajar juga terjadi dalam pemilihan kepala daerah.

Politik bagi-bagi uang untuk mempengaruhi pilihan masyarakat dalam pemilu, di satu sisi akan merusak demokrasi. Namun disisi lain menguntungkan masyarakat pemilih, terutama saat krisis seperti sekarang ini. Untuk menghindari terjadinya politik uang menjelang pemungutan suara diantaranya meningkatkan pengawasan. Peran panwas pemilu dituntut bekerja keras untuk mengawasi setiap pelanggaran pemilu, terutama politik bagi-bagi uang. Sebaiknya masyarakat dilibatkan dalam pengawasan masalah tersebut. -Kampanye Damai Pemilu Indonesia 2009
Bookmark and Share

0 komentar:

Post a Comment